(Field Trip dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Membumikan Budaya dan Melangitkan Kreatifitas)
Tujuan situs sejarah kedua dalam Field Trip P5, yaitu makam Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung di Desa Terung Wetan, menjadi pusat cerita. Menurut penuturan Pak Sumaji, yang bertindak sebagai juru kunci makam dan narasumber utama, Raden Ayu adalah legenda di masyarakat sekitar dan merupakan anak Adipati di wilayah Sidoarjo pada zaman Majapahit. Kisahnya melibatkan kegemaran Raden Ayu dalam menanam bunga, yang kemudian dibagikan kepada remaja putri di sekitarnya.
Ketika Raden Ayu dewasa, muncul kabar bahwa ia hamil di luar nikah. Ayah Raden Kusein merasa malu dan marah besar, merasa bahwa sang anak telah berbuat aib. Meskipun Raden Ayu sendiri tidak merasa bersalah, namun diputuskan bahwa ia harus dihukum mati. Ironisnya, Raden Ayu tidak mengetahui bagaimana ia bisa hamil.
Menolak tuduhan tersebut, Raden Ayu membuat sumpah: jika dibunuh dan darahnya keluar putih dan harum, itu akan menjadi tanda bahwa dirinya tidak bersalah. Sumpah itu terbukti benar, dan dari situlah legenda Raden Ayu menyebar luas di masyarakat, membuat makamnya menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh peziarah hingga sekarang.
Selama kunjungan ke makam Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung, para santri tidak hanya melakukan ziarah ke makam, melainkan pemerintah desa juga mempersilakan mereka untuk mengunjungi rumah batik khas Terung Wetan. Para santri tidak hanya menyaksikan proses pembuatan batik, tetapi juga diajari cara membuatnya, mulai dari mencanting hingga menjemur kain batik, dan semuanya disambut dengan antusiasme tinggi oleh para santri baik putra maupun putri.
SMP Bilingual Terpadu